SEWISATA.COM – Menara Eiffel di Paris dipadamkan pada malam hari Senin, 21 April 2025 sebagai bentuk penghormatan atas wafatnya Paus Fransiskus. Pemadaman lampu berlangsung selama beberapa menit pada pukul 23.30 waktu setempat, menandai duka mendalam atas kepergian pemimpin Gereja Katolik Roma tersebut.
Tanda Hormat dari Kota Global
Pemadaman cahaya ini bukan sekadar tindakan simbolis, namun merupakan ungkapan solidaritas dari rakyat Prancis, khususnya Paris, terhadap umat Katolik di seluruh dunia. Paus Fransiskus dikenal luas sebagai tokoh spiritual yang membawa pesan perdamaian lintas agama, memperjuangkan keadilan sosial, serta menyerukan kepedulian terhadap perubahan iklim.
Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, dalam pernyataannya menyampaikan bahwa pemadaman lampu Menara Eiffel adalah bentuk penghormatan yang pantas bagi pemimpin spiritual dunia yang telah mendedikasikan hidupnya untuk kemanusiaan.
Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun akibat stroke dan serangan jantung pada pagi hari yang sama. Sebagai Paus pertama dari Amerika Latin, beliau dikenal luas karena sikap rendah hati, komitmen terhadap keadilan sosial, dan upaya mempererat dialog lintas agama.
Wali Kota Paris, Anne Hidalgo mengumumkan pemadaman ini sebagai bagian dari serangkaian penghormatan resmi yang diselenggarakan di ibu kota Prancis sepanjang hari tersebut. Ia juga menyampaikan niat untuk mengusulkan penamaan salah satu tempat di Paris dengan nama Paus Fransiskus sebagai bentuk penghormatan lebih lanjut .
Pemadaman Menara Eiffel sebagai tanda berkabung bukanlah hal baru. Sebelumnya, tindakan serupa pernah dilakukan untuk menghormati tokoh-tokoh besar dunia, seperti Ratu Elizabeth II pada tahun 2022
Simbol Kesedihan dan Harapan
Menara Eiffel yang gelap sejenak bukan hanya simbol duka, tapi juga refleksi dari ajaran Paus Fransiskus yang mengajak dunia untuk merenung dalam keheningan, mencintai sesama tanpa memandang perbedaan, serta menjaga bumi yang kita tinggali bersama.
Gestur simbolis ini pun disambut haru oleh masyarakat dunia. Banyak warga yang berkumpul di sekitar Champ de Mars, menyalakan lilin, berdoa, dan mengirimkan doa-doa pengantar untuk Paus Fransiskus.
Paris telah menunjukkan, sekali lagi, bahwa dalam momen kehilangan, bahkan kota yang paling bercahaya pun rela meredupkan cahayanya demi mengenang sosok besar yang telah pergi.